Saturday, May 14, 2011

Pilar kehidupan umat Hindu Bali,

Pada jaman yang modernt umat kita sudah dengan mudah menyatakan yakni: kayangan Tiga , uttpeti, Stiti dan Pralina, namun jika digeserkan sedikit saja bahasanya sudah linglung apa yang dimaksud, misalnya: Pura Desa adalah Lambang/ tempat mengkui sumber daya manusia, datang dari Brahma, Pura Puseh adalah tempat suci pengakuan sumber daya Alam yang dipelihara oleh Dewa Wisnu, dan Pura Dalem adalah tempat suci guna mengubah sifat-sifat hidup, dari sifat-sifat Durga menjadi sifat-sifat Uma, selanjutnya katika masyarakat berkumpul malakukan piodalan di Pura Kayangan Tiga tanpa konsep yang jelas walaupun sudah melakukan prosesi piodalan, oleh karena sangat jarang umat mendapatkan penjelasan makna Pura Kayangan Tiga, lebih pada ungkapan mohon keselamatan, sebab kurang juga pemahaman tentang keselamatan yang hanya sepotong bahasa, selamat dalam arti luas tak terpikirkan batasnya. padahal kita sudah menerima berkah dari Yang Kuasa setiap hari, yakni: pretiwi, apah Teja, Bayu dan Akasa sudah kita terima setiap hari, jelasnya masyarakat Hindu di Bali berjalan dengan kelemahan, kekurangan, dan dengan keragu-raguan, terutama tentang pengakuan yang bijak terhadap Alam, Bhetara, Dewa dan Tuhan. bahkan hanya dengan diam pikiran yang tak menentu arahnya ketika ngaturang Bakti di Pura Kayangan Tiga,

Monday, May 9, 2011

PENGENALAN DIRI.

para pendahulu kita di Bali telah mewariskan ajaran yang luar biasa maknanya tak kalah nilainya dengan para filosuf Barat, bahkan jauh lebih abadi, lagian hanya di Bali adanya. misalnya: hanya para Leluhur kita di Bali mengenal yang namanya Pura Garba, gambaran Pura Garbanya diproyeksikan menjadi Pura-Pura yang ada sekarang di Bali, Pura yang sejati ada pada Ampruning Bhuana, jelas sekali pada lontar Raja Peni, 5 nama Tuhan yang ada dalam diri, duk tan hana paran paran hana nora, Metu Sanghyang Licin tan keneng aturu, selanjutnya Sanghyang Licin ngawetuang Sanghyang Ketu, lan Sanghyang Rau, Sanghyang Licin astana ri tungtunging Papusuh, Sanghyang Rau ring Hati, Sanghyang Ketu ring Ampru, Sanghyang Rau angadakaken sarwa buta kala kabeh, Sanghyang Ketu angadakaken sarwa Dewa Dewi lwih, kemudian Sanghyang Licin ngawetuang Sanghyang Tuduh anuduh saisining Jagat kabeh, kesarengin antuk Ida Sanghyang Saraswati, ngawetuang sarwa gaginan, minekadi begawan wiswa karma, ngawetuang Sangging mwang undagi, jadi para undagi yang menjadi pangkal pendirian Pura, Sanghyang Ketu angadakaken sarwa Dewi lwih, yang ditetapkan pura-pura menjadi Palinggih prakertin Ida Sanghyang Ketu, kalau kita simak dengan akal sehat Sanghyang Ketu adalah cipta suci mengingat nama-nama Dewa dan Dewi, oleh karena ada unsur cipta yang menyimpulkan dengan metoda Mang Dewa, Ung Bhetara, Ang Kala (power kehidupan) maka tercetuslah keputusan para pendahulu kita Pura adalah Stana dari pada Bhetara. satu-satunya di Manca Negara Pura ada di Bali, marilah kita berbangga punya para pendahulu yang hebat.

Friday, May 6, 2011

Panca Wara.

1. Bila kelahiran orang pada Umanis, maka wataknya sebagai penggerak/pembangkit pada komonits tertentu, namun tanpa disadari sering mendominasi dalam kontek diskusi. ke istimewaannya dalam bidang jasa/meminit orang banyak.

2. Bilamana kelahiran orang Paing, wataknya pencipta banyak ide yang dia miliki, sisi negatifnya sering tanpa disadari kaki dan tangannya hanya 2, sehingga banyak idenya terbengkalai.

3. Bilamana kelahiran orang Wage, wataknya lebih pada daya lindung terhadap miliknya atau pada orang lain, dan lebih pada pendiam, namun lebih senang banyak praktek dari pada tiori, sisi negatifnya ewuh pakewuh/kurang tegas apalagi kala ada pengaruh waya pada tri waranya.

4. Bilamana kelahiran orang Pwon, wataknya kuat pada pendirian, agak kaku, namun punya rasa tanggung jawab yang tinggi. sisi lainnya tidak bisa dikecewakan, kalau kecewa pergi dari tempat dimana dia berkumpul.

5. Bilamana kelahiran orang Keliwon, wataknya lincah, dan bicaranya tajam, sisi negativnya sering ingin menang sendiri terutma di masa kecilnya, baik cepat menyesuaikan diri ketika sudah mengenal pendidikan.

Thursday, May 5, 2011

Kelahiran Catur Wara.

1.orang lahir Sri rejekian, namun agak ceroboh mengatur kewangan sebab merasa gampang cari wang atau pengasilan tanpa disadari gali lubang tutup lubang.
2. orang yang kelahirannya Laba wataknya periang dan mudah melupakan masalah yang dialaminya, dan memang pelupa, tidak bisa merawat barang-barang miliknya cerobuhnya dengan barang-barang.
3. orang kelahiran Jaya punya semangat tinggi, baik dibidang kerja maupun debat, sayangnya tanpa disadari sering ingin menang sendiri.
4. kelahiran Mendala sukanya di rantauan, pada lingkangannya lebih suka dirumah teman-temannya dari pada dirumahnya sendiri, wataknya prinsipil sulit di cegah kalau dia punya keinginan.